PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
Perjalan pendidikan Nasional dimulai pada masa pendidikan kolonial Belanda hingga saat ini. Pada sudah ada sejak masa kolonial dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pendidikan pada masa kolonial menjadi langkah awal kesadaran nasional tentang pentingnya pendidikan. Namu pada masa sebelum kemerdekaan pendidikan masih dibatasi hanya orang-orang tertentu yang bisa mengenyam pendidikan. Masa sebelum kemedekaan pendidikan hanya untuk menyiapkan tenaga kerja untuk kepentingan penguasa, dimana saat itu penguasa sebenarnya sama sekali tidak memperhatikan mengenai pendidikan kebudayaan. Mereka semata-mata mementingkan pengajaran, yang intelektualitas serta materialitis, karena pendidikan disitu semata-mata berupa pendidikan intelek. Pada saat itu rakyat Indonesia diberi pengajaran membaca, menulis, dan berhitung akan tetapi hanya seperlunya saja dan melulu untuk mendidik orang-orang pembantu dalam beberapa usahanya guna memperbesar keuntungan penguasa saat itu.
Pada awal abad 20 sebagai akibat dari gerakan kebangkitan nasional terjadilah perubahan pengajaran dengan memasukan unsur kebudayaan bangsa dan unsur keagamaan ke dalam sekolah-sekolah meskipun corak kolonial masih terasa pada masa itu. Baru pada tahun 1920 munculah cita-cita baru yang menghendaki perubahan dalam pendidikan dan pengajaran, cita-cita yang seakan-akan merupakan gabungan dari kultural dan kebangkitan politik, keinginan untuk merdekaan nusa dan bangsa sebagai jaminan kemerdekaan, kebebasan kebebasan kebudayaan bangsa yang menjadi pokok sistem pendidikan dan pengajaran, sehinggal pada tahun 1920 dibangunlan Taman Siswa di Yogyakarta sebagai gerbang emas kemerdekaan hingga kebebasan kebudayaan bangsa. Taman Siswa hadir sebagai jiwa rakyat yang merdeka dan bebas. Dari ini kita bisa melihat bahwa terdapat keinginan bangkit dari keterbatasan pendidikan dan keinginan merdeka dalam belajar.
Pendidikan yang Memerdekakan sudah ada sejak zaman dahulu sesui dengan konsep Ki Hadjar Dewantara. Menurut Ki Hadjar Dewantara Konsep pendidikan yaitu memerdekakan kehidupan manusia. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya. Selain itu Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Maksudnya adalah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, sehingga punya kehidupan anak yang selaras dengan alam dan masyarakat. Kemerdekan bangsa tidak hanya berupa kemerdekaan politik melainkan juga harus sanggup pula mewujudkan kemerdekaan kebudaaan bangsa. Pendidikan bukan hanya berupa mengembangkan diri dari yang tidak bisa menjadi bisa atau yang tidak berilmu menjadi berilmu akan tetapi pendidikan mengedepankan budi pekerti dan adab serta kemanusiaan yang berbudi luhur.


Komentar
Posting Komentar